IMPLEMENTASI FALSAFAH HIDUP TUMOU TOU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SMP NEGERI 7 MANADO

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk dapat mengetahui pemahaman serta Implementasi Falsafah Hidup Tumou Tou dalam Pembelajaran Pendidikan Kristen di SMPA Negeri 7 Manado. Penelitian ini juga merupakan penelitian kualitatif dengan metode pendekatan studi literatur dan menggunakan teknik wawancara kepada responden yang disesuaikan dengan anjuran dari Bogdan dan Taylor yang dilaksanakan di SMP Negeri 7 Manado pada tahun 2022.
Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dan hasil analisis dan interpretasi data diperoleh peneliti maka dapat indikasi bahwa: 1) Pemahaman makna dari falsafah hidup Tumou Tou di SMP Negeri 7 Manado sudah mulai berkurang atau menghilang, para pelajar belum mengerti atau kurang paham tantang budaya sendiri mereka lebih mengetahui budaya luar, peserta didik lebih menyukai budaya luar, belum adanya pemberian pemahaman secara langsung mengenai falsafah hidup Tumou Tou, kurangnya pembagian informasi mengenai budaya lokal di sekolah, serta kebanyakan para siswa memang belum mengetahui atau memang tidak paham mengenai apa itu falsafah hidup Tumou Tou. 2) Implementasi falsafah hidup Tumou Tou dalam pembelajaran PAK di SMP Negeri 7 dilakukan dengan cara menuangkan segala makna falsafah hidup Tumou Tou secara tidak langsung kedalam dasar-dasar sekolah Serta kepala sekolah selalu memberikan pengarahan kepada guru-guru untuk selalu memberikan pembelajaran kepada para peserta didik dengan makna- makna yang berhubungan dengan kebudayaan yang ada, guru PAK menerapkan falsafah hidup Tumou Tou dengan cara menjabarkan, memadukan dan menambahkan makna-makna dari falsafah hidup Tumou Tou dalam pembelajaran PAK, kemudian tidak adanya penjelasan secara langsung guru PAK ketika mengkaitkan materi pembelajaran dengan makna falsafah hidup Tumou Tou pada siswa, sekolah belum memiliki program kegiatan baik eksternal atau internal untuk kegiatan yang mengarah secara langsung untuk kebudayaan lokal khususnya.

Dari hasil temuan tersebut, maka direkomendasikan pertama untuk kepala sekolah supaya dapat menyiapkan suatu program kegiatan baik itu eksternal ataupun internal yang secara langsung bertujuan untuk pengenalan atau pelestarian budaya-budaya khususnya budaya lokal. Kedua bagi guru PAK kiranya ketika sedang mengajar lalu materi yang di gunakan di hubungkan atau dikaitkan dengan suatu makna dari budaya lokal kiranya haruslah memberikan keterangan secara langsung sekaligus memengiatkan atau memperkenalkan budaya tersebut kepada peserta didik.