KONTEKSTUALISASI TEOLOGI BUDAYA SAWAKKA DI JEMAAT GERMITA SANGGALOMA MORONGE

Tujuan penelitian ini untuk mengenai pemahaman jemaat Sanggaloma Moronge mengenai arti dan pemaknaan budaya sawakka bagi kehidupan jemaat, serta faktor penghambat dalam menjalankan program jemaat bahkan terlebih khusus mengenai partisipasi dalam perayaan budaya sawakka. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang dilaksanakan di jemaat GERMITA Sanggaloma Moronge pada tahun 2022.
Data yang dikumpulkan melalui Teknik dokumentasi, observasi, dan wawancara. Dari hasil analisis dan interpretasi data ditemui bahwa:
(1) sebagian jemaat telah mengetahui arti dan makna dari budaya sawakka sebagai ucapan syukur. Adapula yang berpandangan bahwa budaya sawakka hanyalah kegiatan adat untuk menghimpun masyarakat dalam acara makan bersama. (2) walaupun sebagian jemaat telah mengetahui arti dan makna budaya sawakka, namun budaya sawakka perlu dikontekstualisasikan pada maknanya sebagai ucapan syukur. (3) jemaat yang hadir dalam kegiatan program jemaat dapat dikatakan sangat minim. Hal itu disebabkan oleh kesibukan pribadi yang tidak bisa ditinggalkan dan tidak ada kesadaran diri atau keras kepala.
Hasil temuan dari penelitian tersebut sehingga peneliti merekomendasikan agar gereja mampu untuk mengimbau dan terus memberikan pengajaran kepada jemaat agar bisa menumbukan rasa kepekaan terhadap kegitan-kegiatan penunjuang program jemaat, serta menjadikan jemaat sebagai masyarakat yang mencintai kearifan lokal yang ada.