PERSEMBAHAN BERDASARKAN 1 TAWARIKH 29:1-9 SERTA IMPLEMENTASINYA BAGI JEMAAT GMIM GETSEMANI TATELI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gagasan teologis persembahan menurut 1 Tawarikh 29:1-9, mengetahui persepsi jemaat mengenai persembahan dan implementasi makna persembahan Jemaat GMIM Getsemani Tateli, pada bulan Mei-Juli 2022.
Pada penelitian ini, peneliti mengkaji menggunakan metode kualitatif, pendekatan historis kritis. Berdasarkan hasil penelitian, Raja Daud berkata kepada seluruh jemaat: Ibadah yang benar adalah bersama, bukan individualistis. Walaupun memang, Daud hanya bisa menjadi penyedia atau mempersiapkan keperluan untuk pembangunan Bait Allah, tetapi dia tetap menjadi orang yang berpengaruh karena atas kesediaannya. Kesungguhan pembangunan Bait Allah atas dasar kecintaannya terhadap Allah. Persepsi jemaat mengenai persembahan di Jemaat GMIM Getsemani Tateli masih keliru, kewajiban terhadap jemaat dalam memberi persembahan, membuat prakteknya bukan lagi berdasarkan kesediaan dari jemaat itu sendiri.
Untuk itu implementasi makna persembahan 1 Tawarikh 29:1-9 di Jemaat GMIM Getsemani sebaiknya atas kesadaran jemaat dari pengalaman iman yang dirasakan sehingga dalam pengaplikasiannya dapat melahirkan sukacita.