KEHIDUPAN SESUDAH KEMATIAN KAJIAN HISTORIS KRITIS SURAT 1 YOHANES 5:13-21

Surat 1 Yohanes mempermasalahkan adanya dosetisme. Saat itu jemaat menghadapi ajaran sesat yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias dan tidak percaya pada peranNya sebagai penyataan Allah. 1 Yohanes menekankan perilaku yang benar. Sehingga dalam suratnya yang pertama ada dua jenis dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut dan dosa yang mendatangkan maut. Maka dari itu Yohanes menaruh perhatian kepada orang-orang di Efesus untuk meyakinkan bahwa hidup kekal adalah milik mereka yang tetap percaya dan taat kepada Allah, dan maut tidak akan ada lagi bagi mereka yang bertobat.
Kemudian, untuk mengetahui dan mengkaji tentang kehidupan sesudah kematian, maka penelitian ini dilakuan dengan menggunakan metode penulisan yang dipakai ialah metode kualitatif, yaitu riset kepustakaan dengan menggunakan pendekatan hermeneutik historis-kritis atau dikenal dengan kritik sejarah.
Maut yang dibahas di sini ialah kematian secara rohani bukan secara fisik. Di mana orang percaya itu kehilangan iman sehingga berbuat dosa terhadap Allah. Sehingga hidup sesudah mati adalah proses di mana seseorang itu lahir kembali, diperbaharui dengan adanya pertobatan, iman yang sepenuhnya kepada Allah, dan mengikuti ketetetapanNya, sikap serta tingkah laku Tuhan dalam hidup kita.