KAJIAN TEOLOGI KONTEKSTUAL TENTANG KEPERCAYAAN SUNDENG DI DESA LEHI KECAMATAN SIAU BARAT

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kajian Teologi Kontekstual tentang kepercayaan Sundeng di desa Lehi kecamatan Siau Barat. Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan Teologi Kontekstual menurut Richard Niebuhr pada tipologinya yang ke empat yakni; Kristus dan kebudayaan dalam paradoks dan waktu pelaksanaan penelitan pada tahun 2022.
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik trianggulasi yakni; observasi, dokumentasi, dan wawancara. Kemudian, dari hasil analisis dan interpretasi data yang diperoleh maka berikut merupakan hasil penelitian; Kepercayaan Sundeng dan Kristen memiliki praktik keagamaan yang hampir sama atau dapat sintesis namun ada beberapa juga tidak dapat sintesis; antara Ghenggonalangi dan Allah dalam Kristen dapat sejajar sebagaimana Ghenggonalangi merupakan kuasa yang mengatasi segala kuasa yang ada; sejajar dengan Allah dalam Kekristenan yang pun merupakan Roh atau Kuasa yang mengatasi segala kuasa manapun serta meskipun apa yang ada pada manusia dianggap miring atau berdosa dalam pandangan kaum dualis,apa yang ada dalam kepercayaan Sundeng ini merupakan titik awal masyarakat mengenal suatu kuasa yang lebih tinggi dari segala kuasa yang ada bahkan dengan jelas kepercayaan ini dapat digolongan sebagai kepercayaan yang monoteis.
Sehingga dari hasil penelitian ini, dengan besar harapan dari peneliti agar masyarakat kampung Lehi maupun gereja yang ada dapat memperhatikan perbuatan-perbuatan yang ada dalam masyarakat dan menjadi evaluasi bahwa ternyata Allah menegur masyarakat atau dalam hal ini jemaat dalam lingkup gereja tidak hanya melalui kesaksian Alkitab atau para pengkhotbah namun Allah dapar memakai alam yang dalam hal ini gunung Karangetang sebagai untuk menegur perbuatan dosa. Kepercayaan Suku tidak semuanya adalah suatu kekefiran namun ada beberapa hal atau unsur dalam kepercayaan suku yang dapat sintesis dengan kekristenan.