MODEL PENDAMPINGAN PASTORAL KEPADA REMAJA YANG DITELANTARKAN ORANG TUA DI GMIM TASIK WANGURER KOTA BITUNG

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis remaja yang ditelantarkan dan menganalisis pelayanan pihak gereja, dan mendeskripsikan model pendampingan pastoral kepada anak remaja yang ditelantarkan orang tua. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dilaksanakan di GMIM Tasik Wangurer, kota Bitung pada tahun 2022.
Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dokumentasi, konseling pastoral, dari hasil analisis dan interpretasi data diperoleh indikasi bahwa
(1) anak yang ditelantarkan hidupnya tidak terurus dengan baik (2) penelantaran berdampak pada psikis dan perilaku anak (3) pendampingan pastoral hanya dilakukan melalui ibadah-ibadah.
Dari hasil temuan tersebut maka untuk mengatasi keadaan krisis yang di alami anak terlantar tersebut, peneliti melakukan pendampingan pastoral sebanyak enam kali pertemuan dan hasilnya, subjek yang awalnya terluka akibat penelantaran dapat menerima kenyataan dan mengampuni orang tuanya serta mendekatkan diri kepada Tuhan yang memulihkan hidupnya. Dengan demikian harus dipahami bahwa sangat penting adanya model pendampingan pastoral bagi anak terlantar dan harus diselenggarakan oleh pihak gereja yang dipercayakan Tuhan untuk melayani umat yang membutuhkan termasuk anak-anak terlantar.