CARA HIDUP JEMAAT MENURUT KISAH PARA RASUL 2:41-47 SERTA IMPLEMENTASINYA BAGI GMIST JEMAAT IMANUEL BALEHUMARA

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana kehidupan jemaat pertama dalam Kisah Para Rasul 2:41-47, dan implementasinya bagi GMIST Jemaat Imanuel Balehumara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan menganalisis teks menggunakan pendekatan hermeneutic metode historis kritis.
Teks Kisah Para Rasul 2:41-47 berbicara mengenai kehidupan jemaat perdana akibat dari khobah Petrus. Banyak orang yang setelah mendengar khotbahnya memberi diri untuk di baptis kemudian di tambahkan jumlah mereka menjadi tiga ribu jiwa, selain itu mereka bertumbuh menjadi jemaat yang tekun dalam persekutuan dan doa, tak lupa untuk saling memperhatikan satu dengan yang lain dan karena ketekunan jumlah mereka pun terus bertambah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kurangnya pemahaman jemaat akan pola kehidupan jemaat perdana menyebabkan mereka kesulitan mengatasi persoalan. Baik persoalan di dalam persekutuan, persoalan sesama pelayan, atau pelayan dan warga jemaat. Akibatnya dapat menimbulkan kerenggangan dalam hubungan berjemaat. Maka, peneliti mencoba menawarkan implementasi dari teks Kisah Para Rasul 2:41-47 agar gereja bisa belajar serta bisa menjadi jemaat yang terus bertumbuh. Sebab, untuk menjadi jemaat yang bertumbuh di masa kini, terlebih dahulu menjadi jemaat yang benar-benar memiliki kemauan belajar dan diajar.