KESATUAN MENURUT MAZMUR 133:1-3 DAN IMPLEMENTASINYA BAGI JEMAAT GMIM SMIRNA MALALAYANG II MANADO

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami kesatuan menurut Mazmur 133:1-3 dan Implementasinya bagi Jemaat GMIM Smirna Malalayang II Manado. Penelitian ini menggunakan metode penafsiran kritik historis dan metode penelitian kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan beberapa cara yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan di Jemaat GMIM Smirna Malalayang II Manado.
Mazmur 133:1-3 hendak menyampaikan kepada umat Tuhan tentang betapa pentingnya makna kesatuan dalam kehidupan persekutuan kepada Allah. Dalam teks Mazmur 133:1-3 pemazmur memuji berkat kesatuan yang turun dari surga dengan penggambaran minyak urapan yang mengalir di kepala dan janggut imam Harun serta embun gunung Hermon yang turun ke Sion tempat Tuhan melimpahkan berkat-Nya. Teks Mazmur 133:1-3 menekankan pentingnya hidup dalam damai dan harmoni dengan orang lain. Sehingga dalam hal ini, sebagai suatu persekutuan orang-orang percaya harus melihat dan menganggap bahwa mewujudkan kesatuan adalah kewajiban dan jalan untuk Allah memberitakan berkat-berkat-Nya, sehingga orang-orang percaya dengan sungguh-sungguh ingin mengusahakan terwujudnya suatu kesatuan dalam persekutuan.
Dari hasil penelitian ini, maka direkomendasi agar gereja mampu memahami tentang penting suatu kesatuan dalam kehidupan berjemaat dalam persekutuan.Penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi jemaat GMIM Smirna Malalayang II Manado dan gereja yang ada, agar dapat mengerti dan memahami bagaimana pentingnya mewujudkan kesatuan dalam suatu persekutuan dengan sesama umat Tuhan.