PELAYANAN PERJAMUAN KUDUS BAGI PENYANDANG DISABILITAS DI JEMAAT GMIM EBEN HAEZER TENGA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji secara dogmatis pelaksanaan pelayanan sakramen Perjamuan Kudus bagi Penyandang Disabilitas yang dilakukan di rumah mereka masing-masing menurut Yohanes Calvin. Sekaligus penelitian ini mengidentifikasi pemahaman jemaaat mengenai apa itu disabilitas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan dilaksanakan di jemaat GMIM Eben Haezer Tenga pada pertengahan tahun 2022 tepatnya bulan Mei sampai dengan Juli 2022. Data yang peneliti kumpulkan yaitu melalui observasi, wawancara kepada informan yaitu Pendeta, pelayan khusus, jemaat penyandang disabilitas dan jemaat yang normal dalam melakukan aktifitas.
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan hasil penelitian yaitu bahwa kajian dogmatis mengenai pelayanan Perjamuan Kudus bagi Penyandang Disabilitas yang dilakukan di rumah dengan menggunakan liturgi belum diatur secara khusus. Gereja masih menggunakan liturgi umumnya untuk orang sakit, tetapi tidak semua unsur dalam liturgi tersebut dilaksanakan.
Dari hasil penelitian, peneliti memberi pemahaman kepada jemaat bahwa Perjamuan Kudus bisa dilakukan di mana saja, yang terpenting adalah sesuai ajaran Yohanes Calvin adalah bahwa ada nyanyian, doa, yang paling penting ada khotbah dan peneliti memberi masukan kepada gereja bahwa untuk sekiranya pelayanan yang dilakukan supaya dilakukan sama, dan membuat liturgi khusus penyandang disabilitas dan sebaiknya semua unsur liturgi dilaksanakan termasuk yang terpenting adalah khotbah.