MANAJEMEN BLENDED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SMP NEGERI 1 LANGOWAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis permasalahan dalam manajemen blended learning khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 1 Langowan, yang di dalamnya meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi blended learning.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Langowan, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2022. Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi tiga langkah, yaitu kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi atau kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Perencanaan blended learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 1 Langowan dilakukan dengan: a) merancang pembelajaran sesuai situasi dan kondisi, dalam hal ini menyiapkan perangkat pembelajaran seperti RPP yang mana memuat unsur-unsur RPP konvensional seperti kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan, media, metode, waktu pembelajaran, penilaian, dll, hanya saja isinya menyesuaikan dengan kondisi yang ada (blended learning); 2) menyiapkan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran, seperti media pembelajaran (buku dan grup WhatsApp), fasilitas pembelajaran seperti komputer, smartphone (tab), serta kuota internet; dan 3) penyusunan jadwal pelajaran dalam hal ini jadwal pelajaran dan waktu pelaksanaan pembelajaran, sebelum dimulainya pelaksanaan blended learning; 2) Pelaksanaan blended learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 1 Langowan meliputi: a) Blended learning secara sinkronus (hybrid learning) yang dilakukan dengan mengombinasikan 50% pembelajaran tatap muka dan 50% pembelajaran daring secara bersamaan; b) Blended learning-flipped classroom yakni pembelajaran tatap muka dan daring (dimana guru mengirim tugas atau materi pembelajaran secara daring dan memberikan penguatan materi saat pembelajaran tatap muka) dengan presentase 50% pembelajaran tatap muka dan 50% pembelajaran daring yang dilakukan secara asinkronus di waktu dan tempat yang berbeda; dan 3) Evaluasi blended learning pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 1 Langowan, meliputi: a) evaluasi sistem blended learning yang dilakukan (setiap hari rabu) untuk mengevaluasi setiap kendala pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (sistem dan hasil belajar) blended learning pada mata pelajaran PAK, serta upaya mengatasinya; 2) Evaluasi hasil belajar blended learning mata pelajaran PAK secara tatap muka dan daring melalui penilaian pengetahuan, sikap, dan keterampilan, serta tes formatif dan sumatif.