PERANAN MAJELIS JEMAAT DALAM MENINGKATKAN KESADARAN MEMBERI PERSEMBAHAN DI JEMAAT GPIG MARANATHA KARANGETANG KABUPATEN POHUWATO

Tuhan sebagai Pemilik dan Pemberi berkat. Tantangan dan pergumulan gereja dewasa ini, khususnya dalam bidang penatalayanan sungguh bersifat kompleks. Hal ini memerlukan penanganan yang serius, terfokus dan sistematis. Di sana – sini muncul permasalahan keuangan, antara lain: pengelolaan keuangan jemaat yang tidak sesuai dengan aturan yang ada. Warga jemaat adalah bagian penting dalam setiap kehidupan dan kemajuan suatu organisasi gereja. Majelis jemaat sebagai motivator mempunyai peranan penting dalam pergerakan pembangunan dan kemajuan gereja Tuhan.
Penelitian bertujuan untuk: mengetahui peran majelis dalam menumbuhkan kesadaran warga jemaat dalam pemberian persembahan di Jemaat GPIG “Maranatha” Karangetang, mendeskripsikan faktor – faktor pendukung dalam menumbuhkan kesadaran memberi persembahan, mendeskripsikan faktor – faktor penghambat dalam menumbuhkan kesadaran memberi persembahan, mendeskripsikan upaya – upaya yang dilakukan gereja dalam meningkatkan kesadaran memberi persembahan.
Dalam proses penelitian Peranan Majelis Jemaat dalam meningkatkan kesadaran memberi persembahan di Jemaat GPIG Maranatha Karangetang, penulis menggunakan metode kualitatif dengan menjadikan peneliti sebagai instrumen penelitian. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis trianggulasi yaitu membandingkan hasil penelitian dalam bentuk perubahan yang didukung.
Hasil penelitian: pada tahun 1947 masyarakat membangun satu tempat ibadah yang berukuran 8x15 meter dan diresmikan melalui suatu ibadah pada tanggal 30 November 1948 dengan menggunakan tata cara ibadah GMIM. Selanjutnya gereja ini diberi nama Jemaat GMIM Maranatha Karangetang yang dipimpin oleh Pdt.Azer Bawolye (utusan Injil GMIM) sebagai Ketua Jemaat. Majelis jemaat, warga jemaat bahkan beberapa tokoh jemaat pada umumnya berpendapat bahwa peningkatan ekonomi jemaat merupakan suatu kerinduan dan harapan serta dambaan bagi seluruh warga gereja. Karena bila kesadaran memberi persembahan tidak nampak, maka berbagai program pelayanan sangatlah susah untuk dicapai.