PENERAPAN METODE BERCERITA DALAM PAK BAGI ANAK SEKOLAH MINGGU DI JEMAAT GMIM BETEL TANGGARI MINAHASA UTARA

Penelitian ini mengangkat tentang METODE BERCERITA DALAM PAK UNTUK ANAK USIA 3 – 12 TAHUN DI JEMAAT GMIM BETEL TANGGARI MINAHASA UTARA. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan referensi dan rujukan di bidang pendidikan untuk memperhatikan usaha – usaha peningkatan pendidikan Nanusa, khususnya jemaat. Untuk membekali penulis dalam usaha memahami permasalahan – permasalahan yang terjadi dalam bidang pendidikan sekaligus upaya penulis untuk dalam tanggung jawab pelayanan masyarakat memberikan sumbangsih positif melalui usaha peningkatan sumber daya penulis sebagai seorang tenaga edukatif. Kepada gereja agar dapat memperhatikan pentingnya penggunaan metode dalam proses pendidikan anak sebagai upaya pembentukan sumber daya umat yang dipercayakan Tuhan kepadanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka tidak lagi memahami hakekat bercerita secara benar. Menurut mereka bercerita hanyalah sebagai kalimat suruhan, tanggung jawab atau larangan tanpa ada penjelasan, menurut mereka anak – anak yang masih kecil belum bisa mengerti cerita – cerita, yang penting mereka patuh terhadap perintah dari orang tua itu sudah cukup. Berdasarkan kenyataan tersebut orang tua semakin tidak memahami kebutuhan anak – anak mereka. Mereka tidak memahami bahwa anak usia 3 – 12 tahun sangatlah menangani cerita – cerita. Dan lebih dari itu mereka tidak lagi memahami arti, hakekat dan makna dari bercerita yang sebenarnya. Seperti yang telah dijelaskan arti cerita menurut orang – orang tua sekarang tidak lagi sebagai tuturan yang membentangkan terjadinya suatu hal yang mengandung nilai, arti / makna untuk kehidupan kini tetapi fakta menunjukkan bahwa arti cerita itu semakin sempit yakni hanya sebagai kalimat suruhan, perintah dan tanya jawab.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan pengajaran orang tua dalam keluarga dan pengasuh – pengasuh Sekolah Minggu yang memakai saran bercerita perlu untuk ditangani secepat dan seserius mungkin. Orang tua dan pengasuh Sekolah Minggu harus segera diberi penjelasan tentang metode bercerita itu secara benar, agar kebiasaan bercerita sebagai warisan dari nenek moyang akan dilakukan kembali.