MENGGUNAKAN METODE CERITA DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR PADA ANAK TK GMIST BULUDE

Sekolah salah satu tempat yang pengembangan bakat dan pengetahuan anak. Dengan belajar anak akan memperoleh pengetahuan tetapi juga berbagai keterampilan yang disiapkan. Untuk meningkatkan pemahaman kepada anak perlu suatu pola pembelajaran yang baik dan efektif.
Pada tingkatan TK, anak masih dalam tahapan mengenal, mereka masih perlu pengawasan yang ketat pada setiap kegiatan pembelajaran.
Permasalahan muncul di TK GMIST Bulude, dimana tempat pengembangan anak ini masih mengalami kesulitan – kesulitan mengajar seperti yang dimaksud. Setiap kali guru menyampaikan sesuatu berupa informasi ataupun bahan ajar, anak – anak seperti tidak mengindahkannya. Mereka benar – benar lucu dan polos, sangat sulit bagi seorang guru yang bertemperamen mengajar pada level ini, dibutuhkan sosok pengajar yang sabar, ulet dan terampil. Untuk menanamkan pengetahuan tentang Allah dan ciptaan-Nya guru perlu mensiasati dengan berbagai cerita – cerita yang menarik sehingga mereka terkonsentrasi mendengar, namun masih juga menemui berbagai kendala.
Dengan menerapkan metode cerita yang bersumber dari Alkitab sedikit memberikan ketenangan belajar kepada anak. Lewat cerita, anak – anak akan memahami sedikit demi sedikit materi ajar yang disajikan guru.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk: memperoleh gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran menggunakan metode cerita dengan media gambar pada anak TK GMIST Bulude. Bagaimana aktivitas mereka saat guru mengajar, serta mendapatkan gambaran tentang tingkat pemahaman bahan ajar?
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan: Dengan pembelajaran menggunakan metode cerita siswa cenderung pasif dan bersikap kurang baik, suka bermain – main, aktivitas cenderung rendah dan tingkat pemahaman juga masih rendah. Pembelajaran menggunakan metode bercerita yang disertai gambar terlihat aktivitas belajar siswa mulai meningkat, siswa mulai serius belajar, memperhatikan penjelasan guru dan mengikuti semua yang dimintakan guru untuk dilakukan siswa. Tingkat pemahaman terhadap materi ajar meningkat secara nyata. Suasana belajar di kelas terlihat lebih baik dari biasanya, lebih menyenangkan serta penuh kreativitas dari siswa. Guru dalam melaksanakan pembelajaran terlihat lebih santai dan bergembira karena situasi dan cara belajar yang ditunjukkan siswa. Guru lebih kooperatif dan menjadi mediator pembelajaran, efektifitas pembelajaran menjadi lebih baik.