PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK SISWA SD NEGERI 39 MANADO

Tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk mengungkap peran guru PAK
dalam pembentukan akhlak siswa SD negeri 39 Manado.
Dalam pembahasan ditetapkan masalah : "bagaimana peran guru
Pendidikan Agama Kristen dalam pembentukan akhlak siswa di SD Negeri 39
Manado." Berdasarkan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh maoa peran guru Pendidlkan Agama Kristen dalam pembentukan akhlak peserta didik di SD negeri 39 Manado.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Untuk memperoleh data dan informasi yang falid sesuai kebutuhan penulisan maka dipakai metodc pengumpulan data melalui wawancara kepada sejumlah responden yang mewakffi populasi, selain itu di lakukan observasi berupa pengamatan terhadap tingkah laku warga sekolah dan dokumentasi yaitu menyelidiki benda­ benda tertulis berupa buku­buku, majalah, buku harian, peraturan­peraturan, webside.
Penulis mengambil lokasi penelitian di SD Negeri 39 Manado yang terdiri dari kepala sekolah, 7 guru PNS, 2 guru honor dan 140 peserta didik deogan sarana dan prasarana yang tersedia. Indonesia negara beragama terbesar di dunia narnun terkenal sebagai negara terkorup akibat dari segelintir orang yang melakukan penyimpangan terhadap nilai­nilai agama, Lebih para lagi hal ini dilakukan oleh para pejabat yang menyalahgunakan wewenang mereka. Demikian juga sekolah yang merupakan lembaga pendidikan formal tidak luput dari tindakan atau tingkah laku yang tidak terpuji. Di kalangan guru, masih ada yang melakukan hal yang tak patut diteladani seperti membiarkan peserta didik mencontek saat ujian, ada yang melakukan pelecehan seksual terhadap peserta didik, dan sebagainya. Sementara di kalangan peserta didik, muncul tingkah laku yang kurang baik seperti mencuri, mengucapkan kata kotor, berbohong, dan sebagainya.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, tempat pembentukan dan pembinaan
akhlak mulia temyata masih kurang dalam menerapkan pendidikan budi pekerti oleh karena pendidikan budi pekerti (akhlak) hanya diampuh oleh mata pelajaran Pendidikan agama dan Pendidikan Kewarganegaraan dengan demikian sekolah belum sepenuhnya membiasakan diri untuk mempraktikkan sikap dan perilaku yang mencerminkan budi pekerti. Namun sejak tahun 2003 melalui Undang­ undang Sistem Pendidikan Nasional 2003 dan dipertegas dengao dikeluarkannya PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pemerintah menetapkan, setiap kelompok mata pelajaran dilaksanakan secara holistik sehingga pembelajaran masing­masing kelompok mata pclajaran memengaruhi pemahaman dan/atau penghayatan peserta didik tentang akhlak mulia.
Di lingkungan sekolah., guru mempunyai kedudukan yang sangat penting karena itu penerapan akhlak mulia atau budi pekerti di sekolah menjadi tugas setiap guru. Namun demikian Guru PAK merupakan tenaga yang paling bertangung jawab terhadap pembinaan watak, kepribadian, keimanan, ketaqwaan, dan budi pekerti di sekolah. karena itu guru PAK harus dapat melaksanakan tanggung jawabnya sebagai penafsir iman, sebagai seorang gembala, sebagai seorang pemimpin, dan sebagai seorang penginjil yang memilik.i misi membentuk akhlak dan moralitas anak didik.
Berdasarkan hasil penelitian ditemui adanya tingkah laku atau akhlak yang tidak sesuai dengan norma-norma agama yang dilakukan oleh beberapa peserta didik diantaranya mencuri, mengucapkan kata-kata kotor, tidak disiplin, sering berbohong. Namun atas pembimbingan guru dan guru PAK serta kerjasama guru PAK dan orangtua ada perubahan yang terjadi pada peserta didik. Kesimpulannya guru PAK sangat berperan dalam pembentukan akhlak peserta didik.