KAJIAN TEOLOGIS TERHADAP CARA BERIBADAH DI MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF KISAH PARA RASUL 2:41-47 DI JEMAAT GERMITA IMANUEL MALAT KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara beribadah di masa pademi Covid-19 dalam perspektif Kisah Para Rasul 2:41-47 di jemaat GERMITA Imanuel Malat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis kritis untuk menafsirkan teks Alkitab dan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriktif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan beberapa cara, yaitu observasi dan wawancara yang dilaksanakan di jemaat GERMITA Imanuel Malat.
Beribadah adalah suatu konsep persekutuan antara manusia dengan Tuhan dalam bentuk pelayanan atau pengabdian seutuhnya dari hidup kita kepada Allah, yang dinyatakan dalam bentuk penyembahan atau pengabdian kepada Allah. Manusia membangun komunikasi dengan Allah melalui penyembahan dan Allah meresponi hal tersebut. Dalam masa pandemi Covid-19 ini, pemerintah dan pimpinan gereja melakukan proses “social distancing” dengan himbauan warga gereja melakukan ibadah di rumah masing-masing. Hal ini menimbulkan dilema terhadap kalangan anggota jemaat karena selama ini selalu beribadah di gereja.
Berdasarkan penelitian ini bahwa dengan adanya Covid-19 semua orang dianjurkan berada di rumah terlebih harus beribadah di rumah masing-masing, karena hal ini merupakan anjuran yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar tidak berkerumun untuk mengurangi penularan Covid-19. Namun dengan adanya anjuran dari pemerintah ini, tentunya ada warga anggota jemaat GERMITA Imanuel Malat yang merasa setuju dan bahkan sebagian besar ada yang merasa kurang setuju dengan anjuran ini. Maka dari temuan penelitian ini, semoga anggota jemaat yang ada di GERMITA Imanuel Malat yang merasa kurang setuju dengan himbauan pemerintah ini, agar supaya dapat memahami dengan baik keadaan ketika berada di tengah pandemi ini. Apalagi mengenai cara beribadah di tengah pandemi Covid-19 ini.