FENOMENA PERPECAHAN GEREJA SUATU KAJIAN DOGMATIS DI JEMAAT GMIBM BETHESDA TIBERIAS DESA TIBERIAS KECAMATAN POIGAR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman jemaat GMIBM Bethesda Tiberias tentang esensi Gereja, mengetahui sikap dan tindakan gereja ketika diperhadapkan dengan fenomena perpecahan dan mendeskripsikan dari sudut pandang dogmatis tentang fenomena perpecahan dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi yang dilaksanakan di jemaat GMIBM Bethesda Tiberias pada tahun 2021.
Gereja ialah umat atau lebih tepat persekutuan orang percaya, gereja juga merupakan suatu lembaga atau institusi, sebagaiman gereja itu ada dan diutus untuk membawa syalom. namun dewasa ini pemahaman orang Kristen terhadap gereja lebih merujuk pada bangunan atau gedung tempat beribadah, sehingga dengan pemahaman tersebut ketika terjadi permasalahan di jemaat tidak sedikit yang cepat goyah bahkan berujung pada perpecahan gereja.
Dalam hasil penelitian menunjukkan bahwa jemaat GMIBM Bethesda Tiberias memahami gereja sebagai persekutuan orang percaya dan tempat beribadah orang Kristen, makna persekutuan yang dipahami hanya sekadar ketika berkumpul bersama dalam ibadah minggu, persekutuan kolom dan lain sebagainya. Dengan pemahaman tersebut memberi gambaran bahwa kenyataanya yang ada di jemaat ialah demikian dengan mengabaikan esensi gereja yang sebenarnya sesuai dengan ajaran Alkitab, yaitu dengan dogma GMIBM yang menganut Calvinisme menganggap (salah satunya) jemaat adalah salah satu tubuh Kristus, yang saling memperlengkapi. Namun karena jemaat kurang mampu membedakan mana masalah dalam pelayanan gereja dan mana masalah diluar gereja, karenanya jemaat GMIBM Bethesda Tiberias mengalami perpecahan.