Implikasi Teologis Tentang Resiliensi Paulus Menurut II Korintus 12:1-10 Bagi Gereja Masa Kini

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji resiliensi Paulus berdasarkan analisis teks dalam Surat II Korintus 12:1-10 dan mendeskripsikan resiliensi Paulus dalam kehidupan umat percaya pada konteks kekinian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui penggalian kepustakaan (library research) dan menggunakan metode hermeneutik kritik historis.
Data dikumpulkan melalui berbagai literatur yang berhubungan dengan kajian pembahasan dalam penelitian ini. Dari hasil analisis teks diperoleh bahwa setiap individu memiliki “duri dalam daging” yang menunjukkan ketidakberdayaan sehingga kesadaran akan kelemahan tersebut memberikan kesempatan bagi Allah menunjukkan kemahakuasaanNya. Rasul Paulus sebagai figur yang patut dijadikan teladan yang walaupun berhadapan dengan situasi sulit, namun menyerahkan dirinya dimipin oleh Roh dan memperlihatkan kekuatan Kristus yang berkuasa dalam kelemahan seorang manusia. Hidup yang bergantung pada Kristus merupakan modal utama untuk menjadi resilien terhadap permasalahan hidup dan mampu bangkit dari penderitaan.
Dari hasil temuan tersebut maka direkomendasikan supaya gereja masa kini dapat merefleksikan teks II Korintus 12:1-10 dalam membentuk jemaat yang resilien sehingga memiliki kemampuan dalam menghadapi kesulitan dan ketangguhan dalam menghadapi setiap bentuk tekanan kehidupan.