KAJIAN ETIKA KRISTEN TENTANG PERCERAIAN DENGAN USIA PERNIKAHAN DI BAWAH LIMA TAHUN DI JEMAAT KAPIAN DUATA HIUNG

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kajian tentang Bagaimana
pemahaman jemaat Kapian Duata Hiung tentang perceraian dengan usia
pernikahan di bawah lima tahun. Apa saja faktor penyebab perceraian dengan usia
pernikahan di bawah lima tahun di GMIST Kapian Duata Hiung. Bagaimana kajian
etika Kristen tentang perceraian dengan usia pernikahan di bawah lima tahun di
GMIST Kapiang Duata Hiung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan menggunakan metode pengumpulan
data secara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
Hasil penelitian ini menguraikan pemahaman etika Kristen tentang
perceraian. Adapun hasil berdasarkan rumusan masalah yaitu: jemaat Kapian Duata
Hiung memahami bahwa perceraian Jemaat Kapian Duata Hiung memahami bahwa
perceraian adalah terputusnya ikatan pernikahan antara suami dan istri. Majelis
jemaat memahami bahwa pelaku perceraian memberi dampak negative kepada
kepada gereja, karena gereja dianggap gagal mendidik jemaat dan jemaat
menganggap pelaku perceraian memberi contoh yang tidak baik kepada jemaat
terlebih jemaat yang masih muda. faktor penyebab terjadinya perceraian adalah,
ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perselingkuhan. Berdasarkan
kajian Etika Kristen, dalam tiga cara berpikir etis yaitu deontologis, teleogis, dan
kontekstual, maka perceraian boleh dilakukan karena berdasarkan aturan, tujuan
dan konteks saat itu. Perjanjian Lama juga menizinkan perceraian, namun ada
aturan yang mengatur. Sedangkan dalam Perjanjian Baru