ANTARA UJIAN TUHAN DAN EGO SANG RAJA: Analisis Kritik Naratif Terhadap 2 Samuel 24:1-17

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengapa Daud merasa
berdosa setelah menghitung orang Israel dan Yehuda, dengan menyelidiki
makna yang terkandung dalam 2 Samuel 24:1-17, serta merefleksikan makna
teologi terhadap pembaca masa kini. Daud merupakan seorang yang taat dan
setia kepada Tuhan, bahkan ia selalu bertanya kepada Tuhan ketika akan
melakukan sesuatu atau mengambil keputusan. Tapi, pada teks ini Daud merasa
berdosa setelah melakukan penghitungan yang pada awalnya merupakan
perintah dari Tuhan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hermenutik kritik naratif.
Hermeneutik naratif adalah suatu metode untuk memahami dan
mengkomunikasikan pesan Alkitab yang sesuai dengan bentuk kisah dan
kesaksian personal, sesuatu yang merupakan ciri khas dari Kitab Suci dan suatu
model fundamental dari komunikasi antarmanusia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Daud merasa berdosa karena
ternyata penghitungan rakyat yang dilakukan berasal dari keinginan hatinya yang
memperlihatkan bahwa dia bangga dengan ‘keberhasilannya,’ sehingga dibalik
perintah untuk menghitung orang Israel dan Yehuda. Raja Daud memiliki maksud
lain, yakni ingin tahu jumlah rakyatnya secara keseluruhan, dalam hal ini Daud
tidak sadar bahwa tindakannya itu salah. Tetapi, pada akhirnya Daud mengakui
kesalahannya dihadapan Tuhan. Diharapkan kepada setiap orang terlebih para
pemimpin masa kini agar dapat belajar dari sosok Daud yang mengakui
kesalahannya dan merendahkan diri dihadapan Tuhan. Semoga hal itu juga bisa
diteladani oleh para pemimpin gereja masa kini.