PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 11 MANADO

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan
pembelajaran Pendidikan Agama Kristen menggunakan model problem based
learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMP Negeri 11 Manado. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode
kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil analisis dan interpretasi data diperoleh indikasi bahwa: (1)Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen menggunakan model problem based
learning di kelas VII (gabungan siswa kelas VII c dan d) SMP Negeri 11 Manado
diterapkan hanya pada materi tertentu seperti materi tanggung jawab manusia
terhadap alam dengan masalah nyata, yaitu banjir dan materi solidaritas dengan
masalah nyata, yaitu murid tidak menghargai perbedaan suku, perbedaan fisik
sebagai karunia Tuhan. Menuntut siswa untuk belajar mandiri, berpikir kritis, melatih kerja sama dan belajar dalam kelompok kecil. (2) Motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen menggunakan model prolem
based learning di kelas VII (gabungan siswa kelas VII c dan d) SMP Negeri 11
Manado mengalami peningkatan. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
ada dua, yaitu faktor intrinsik yang terdiri dari perhatian, emosi, kematangan, kesiapan, dan faktor ekstrinsik yaitu faktor sekolah, cara guru menyajikan materi
pelajaran, hubungan guru dan siswa, hubungan antara siswa satu dengan yang
lain. Sebagian besar siswa senang belajar Pendidikan Agama Kristen berbasis
masalah, para siswa antusias dan bersemangat mengikuti pembelajaran yang
diberikan oleh guru apalagi ketika dalam kelompok dan menggunakan
handphone. Dari hasil temuan tersebut maka direkomendasikan untuk sekolah
hendaknya menciptakan suasana yang nyaman untuk siswa belajar, meningkatkan motivasi belajar, memperhatikan sarana dan prasarana yang
dapat menunjang proses belajar mengajar yang baik. Guru Pendidikan Agama
Kristen diharapkan mempertahankan peran aktif dalam pembelajaran, menggunakan bahasa atau kata yang mudah dimengerti oleh siswa, dan terus
menjadi guru yang kreatif agar pembelajaran Pendidikan Agama Kristen tetap
menarik dan menyenangkan bagi siswa, menggunakan model pembelajaran
yang bervariasi sehingga motivasi siswa terus meningkat.