PEMBACAAN LINTAS TEKSTUAL AMANAT TUA MINAHASA (AKAD SE TU’US TUMOU O TUMOU TOU) DENGAN ULANGAN 10:17-19 DAN SUMBANGSIHNYA BAGI GEREJA DALAM MERESPON MASALAH KEMISKINAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari amanat tua
Minahasa tentang akad se tu’us tumou o tumou tou dengan Ulangan 10:17-19,
serta makna baru yang terkandung dari kajian lintas tekstual kedua teks. Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan Pembacaan Lintas
Tekstual dari Archie Lee.
Penggunaan pendekatan pembacaan lintas tekstual ini untuk
mendialogkan makna dari amanat tua Minahasa tentang akad se tu’us tumou o
tumou tou dengan makna dari Ulangan 10:17-19 sehingga tercipta pemerkayaan
makna yang baru berdasarkan dialog tersebut. Hasil dari pemaparan data dan
analisis lintas teks dari amanat tua Minahasa tentang akad se tu’us tumou o tumou
tou dengan Ulangan 10:17-19 merujuk pada prinsip hidup yang sama untuk
bertanggung jawab terhadap kehidupan diri sendiri, sesama manusia dan sesama
ciptaan Tuhan lainnya, yang merupakan bentuk syukur kepada Tuhan maupun
usaha untuk menjaga kedamaian serta keharmonisan dalam kehidupan bersama.
Dari hasil temuan ini, kiranya nilai-nilai yang terkandung dalam kedua teks
dapat memberikan sumbangsih bagi gereja dalam mengatasi masalah
kemiskinan. Berdasarkan makna teks, maka gereja diharapkan mampu
menyatakan kasih Tuhan serta berjuang bersama-sama dengan jemaat dan
masyarakat untuk mengatasi masalah kemiskinan yang mereka alami dengan
pelayanan kasih diakonia karitatif, reformatif dan transformatif.