KONSELING PASTORAL BAGI IBU YANG MENGALAMI BABY BLUES SYNDROME DI DESA LOMPAD BARU

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisi bagaimana Baby
blues syndrome yang dialami oleh seorang ibu pasca melahirkan,
menganalisis tindakan apa yang dilakukan oleh pemerintah, dan juga konseling pastoral yang dilakukan terhadap seorang ibu yang mengalami Baby blues syndrome di Desa Lompad Baru.
Data yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi,
konseling pastoral, dan hasil analisis data yang diperoleh bahwa (1) seorang ibu yang mengalami Baby blues syndrome akan berdampak tidak baik buat kesehatan mental ibu dan juga terhadap anak yang akan di rawat, (2) seorang ibu harus memiliki dukungan dari seorang suami, (3) pentingnya pelayanan pastoral konseling terhadap mereka yang mengalami Baby blues syndrome.
Dari hasil temuan tersebut maka untuk dapat mengatasi dampak
yang tidak terlalu besar yang akan terjadi kepada seorang ibu yang mengalami Baby blues syndrome dan juga untuk seroang anak yang juga mengalami dampak dari peristiwa tersebut. Oleh karena itu, pelayanan pastoral juga menjadi sangat penting dalam mengatasi berbagai masalah yang dialami baik pribadi maupun kepada keluarga. Pemerintah juga dalam hal ini harus terus melihat kondisi atau keadaan masyarakatnya yang dalam permasalahan.