PELAYANAN PASTORAL KONSELING KEPADA IBU TUNGGAL YANG MENGALAMI SIKAP DISKRIMINATIF DI GMIST JEMAAT BANDIL RESORT SIAU TIMUR

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pandangan ibu tunggal mengenai keberadaanya di GMIST Jemaat Bandil Resort Siau Timur; untuk menganalisis faktor penyebab terjadinya sikap diskriminatif terhadap ibu tunggal di GMIST Jemaat Bandil Resort Siau Timur; dan untuk menganalisis
pelayanan konseling pastoral kepada ibu tunggal di GMIST Jemaat Bandil Resort Siau Timur. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang dilaksanakan di GMIST jemaat Bandil pada tahun 2023.
Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
Dari hasil analisis dan interpretasi data diperoleh indikasi bahwa (1) pandangan ibu tunggal mengenai keberadaanya yaitu sebagai orang yang ditinggalkan suami, harus menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik, merawat dan
membesarkan anak, mencari nafkah untuk biaya hidup sehari-hari serta menjadi seorang ayah; (2) faktor terjadinya sikap diskriminasi disebabkan oleh faktor ekonomi dan sosial; (3) pelayanan konseling pastoral yang dilakukan dengan pendekatan gabungan antara Alderian, dan realitas. Dalam pelayanannya konseling pastoral di mulai dari tahap menciptakan hubungan kepercayaan sampai pada proses terminasi. Pelayanan pastoral ini direkomendasikan untuk memenuhi fungsi membimbing, mendamaikan, menyembuhkan, menopang dan memperbaiki hubungan.
Dari hasil temuan tersebut maka direkomendasikan konselor pastoral ataupun gereja lebih berperan aktif dalam mengayomi dan peduli terhadap ibu tunggal, dalam hal menyembuhkan, mendukung, membimbing, memulihkan, dan memeliharanya. Pembimbingan pastoral secara intensif harus terus dilakukan
karena akan sangat menolong dalam menentukan pilihan yang pasti untuk melangkah dengan benar dan penuh percaya diri ke masa yang akan datang. Hal ini dilakukan bukan sekadar menyembuhkan namun juga upaya mengedukasi diri dan lingkungan sekitar tentang isu diskriminatif dan kesehatan mental.