RESILIENSI MAHASISWA KORBAN TOXIC RELATIONSHIP

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya mahasiswa di IAKN Manado yang pernah mengalami hubungan yang tidak sehat atau dikatakan toxic relationship. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bagaimana
resiliensi mahasiswa korban toxic relationship, beserta upaya dalam membentuk resiliensi dalam diri setelah terjadinya toxic relationship. Toxic relationship
memberi dampak bagi setiap orang terlebih khusus terhadap anak-anak muda yang dimana masih berada didalam bangku perkuliahan, dampak dari menjalani hubungan yang toxic yaitu berkurangnya semangat dan ambisi dalam perkuliahan, relasi sosial dengan orang-orang berkurang, serta memberikan
dampak dalam psikis atau kejiawaan karena mengalami tekanan dan kekerasan fisik maupun verbal.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini dilakukan kepada 3 orang mahasiswa di kampus IAKN Manado, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan hasil bahwa memang terbuktiadanya fenomena toxic relationship terhadap ketiga mahasiswa di kampus IAKN Manado, ketiga mahasiswa ini pernah mengalami kekerasan fisik dan verbal, serta tidak dibebaskan dalam melakukan aktivitas, contohnya dalam perkuliahan,
kegiatan sosial seperti kegiatan rohani, dan juga dalam lingkungan pertemanan, sehingga membuat mahasiswa tersebut mengalami tekanan dan stres. Akan tetapi ketiga mahasiswa tersebut berhasil keluar dari hubungan yang toxic dan
berhasil membangun kembali resiliensi mereka masing-masing dan sudah pulih dari rasa trauma mereka dan mulai membangun hidup yang lebih baik, dengan dorongan dan dukungan keluarga, teman, memulai kembali dengan membuka
diri di lingkungan sosial karena sempat tidak bisa bersosialisasi dikarenakan adanya larangan saat masih berhubungan dengan pasangan yang toxic. Dalam bangku perkuliahan ketiga mahasiswa ini juga telah aktiv kembali dan melanjutkan perkuliahan dengan baik.